TEMON WETAN - 20 November 2020 Ada yang masih menggunakan sistem ini di Kalurahan kalian? Yak, Jimpitan. Jimpitan adalah sebuah sistem penarikan atau pengumpulan beras/uang di setiap rumah warga. Karena kami hidup di Kalurahan, jadi kami menerapkan sistem jimpitan berupa beras. Beda lagi diperkotaan, biasanya mereka menggunakan sistem jimpitan berupa uang entah berapapun itu nilainya. Dalam sistem ini setiap anggota pengumpul jimpitan akan dibagi sesuai plot masing-masing dan setiap minggunya dikumpulkan ke satu titik yang sudah ditentukan. Jimpitan ini tidak ada patokan minimal/maksimal yang harus diisikan dalam artian seikhlasnya. Sistem ini biasanya dikelola oleh pemuda Kalurahan / Karang Taruna Kalurahan setempat.
Selain jimpitan beras/uang ada juga jimpitan berupa gabah/padi. Hanya saja jimpitan yg satu ini hanya diadakan setiap musim panen tiba. Setelah hasil jimpitan beras terkumpul, salah satu dari anggota akan menawarkannya kembali ke masyarakat (jual beli tetapi dengan harga miring). Nantinya setelah hasil dari penjualan tersebut akan dipergunakan kembali untuk memperbaiki fasilitas2 ringan desa seperti lampu penerangan jalan dan kegiatan-kegiatan kecil lainnya. Semboyan kami "Dari Masyarakat, Kembali Lagi Ke Masyarakat". (by:Mukhiya Rohma Yudin)