Temon Wetan tidak hanya kaya akan hasil taninya, akan tetapi proses produksi umkm di daerah ini juga tergolong cukup banyak. Batik merupakan salah satu umkm yang sedang diupayakan untuk proses pengembangannya. Temon wetan memiliki salah satu kelompok batik yang sudah mampu melakukan produksi sendiri yakni “Canting Manis”. Canting Manis merupakan nama dari kelompok batik Temon Wetan. Kelompok yang diketuai oleh Ibu Dwi Astuti, awal mula didirikan berawal dari pelatihan batik dibentuk perkelompok yang pernah dilakukan pelatihan di Temon Wetan. Dengan anggota aktif sekitar 18 orang mampu menghasilkan produk batik secara mandiri.
“Awal dibentuk kelompok batik ini ya Cuma dari pelatihan, terus kita bareng-bareng menyisihkan uang buat beli alat dan bahan pembuatan batik” ucap Ibu Dwi, selaku ketua batik canting manis.
Pelatihan yang dibantu oleh Gow Kulon Progo, sukses mengantarkan kelompok batik Canting Manis untuk bisa berproduksi sendiri. Dengan mengandalkan modal yang seadanya, mampu membeli canting dan wajan untuk membantu berproduksi meskipun hanya dengan hasil dengan skala kecil.
Kemudian pada pelatihan dari dana pemerintah desa, diberikan bantuan berupa alat-alat lengkap untuk membatik berupa kompor, canting, dan cap.
“Ya dapat bantuan dari Perimdag Kulon Progo itu untuk peralatan membatik berupa cap, kompor, dan canting. Alhamdulillah sekali” ungkap ibu Dwi.
Pemasaran yang sudah dilakukan oleh batik Canting Manis yakni di event bazzar glagah, hari jadi kulon progo dsb. Untuk produksi sementara hanya memproduksi sesuai permintaan pelanggan. Untuk produksi dalam jumlah yang besar belum bisa dilakukan.
“Untuk pemasaran sudah dilakukan, kebetulan saat di glagah, hari jadi kulon progo, dan event event lainnya. Untuk produksi sudah lumayan. Kemarin dapat orderan dari pamong Temon Wetan untuk membuat seragam dari batik yang diproduksi sendiri. Kami berharap kelompok umkm ini bisa lebih besar dan maju, apalagi terkait batik ini harapannya sangat besar khususnya bagi kami selaku pelaku usaha” Tambah ibu Dwi.
Adapun kendala yang terjadi dalam kelompok Umkm batik canting manis, adalah terkait pemasaran dan pengemasan. Pemasaran yang dilakukan masih cukup kurang untuk menarik calon pelanggan baru yang bisa diupayakan bisa order batik, begitupun dengan pengemasannya.
“Saya berharap UMKM ini bukan hanya sekadar umkm penghilang jenuh dari ibu-ibu kelompok, tetapi juga bisa menjadi penghidupan bagi kelompok umkm. Meskipun pemasaran masih cenderung kurang, akan tetapi kami terus mengupayakan” komentar ibu Puji selaku kepala desa Temon Wetan.